MAKASSAR - Walikota Makassar Moh. Ramdhan 'Danny' Pomanto meletakkan batu pertama, tanda dimulainya intervensi infrastruktur kawasan hijau Untia, Salodong Kecamatan Biringkanayya. Kamis (1/9/2022).
Program revitalisasi pemukiman kumuh dan lingkungan atau Revitalising Invormal Settlements and their Environments (RISE) merupakan program pemerintah Kota mewujudkan Zero Kumuh di wilayah Kota Makassar.
RISE telah bermitra dengan Pemerintah Kota Makassar sejak awal program. Kota Makassar telah berperan dalam memfasilitasi program pioneer ini dan peningkatan kawasan permukimannya.
Intervensi pemukiman informal dan lingkungan merupakan bagian dari riset trial yang dilakukan dalam bentuk kerjasama antara Monash University bersama Universitas Hasanuddin dan juga Pemerintah Kota Makassar.
Danny mengatakan, dibawah kepemimpinannya bersama Wakil Walikota Makassar Fatmawati Rusdi, memiliki visi menjadikan kota Makassar, menjadi Kota dunia yang berkelanjutan dan berkembang dengan berbagai inovasi sebagai pusatnya,
"Itulah sebabnya kami meluncurkan pendekatan peka-air ini di pemukiman kota kami. Saya sangat senang dengan kemitraan yang menyatukan Australia dan Indonesia melalui penelitian dan dampak di dunia nyata, ” kata Danny.
Direktur Kemitraan Unhas, Dr. Ansariadi yang mewakili Rektor Prof. Jamaluddin Jompa mengatakan, suatu kesyukuran pihaknya menjadi bahagian dari riset ini.
"Kami sangat mengapresiasi riset model RISE karena penelitian ini bersifat transdisipliner, menyelesaikan masalah global di bidang kesehatan, lingkungan, air dan sanitasi, Pemkot Makassar yang telah membantu menyiapkan wilayah intervensi
Ansariadi menuturkan, dalam riset ini akan memberikan temuan temuan baru terhadap bagaimana inovasi intervensi water sensitive atau nature based diimplementasikan di pemukiman informal perkotaan.
Baca juga:
Mass Rapid Transit Akan Hadir di Mamminasata
|
"Di riset ini juga diperkenalkan penggunaan teknologi Smart Septik Tank untuk mengolah air buangan dari rumah tangga dan disaring secara alamiah sebelum dilepaskan kembali ke lingkungan, ” ujarnya.
Dengan adanya keterlibatan peneliti Unhas yang memiliki laboratorium khusus yang memenuhi standar internasional tinggi, dalam program RISE ini, Ansar berharap, dapat meningkatkan kapasitas peneliti, memperkuat jaringan antara peneliti Unhas dengan peneliti dari berbagai dunia di Monash University, Stanford University, serta Melbourne University.
"Kami berharap riset ini akan memperkuat kerjasama riset di Unhas dengan peneliti lain di Australia, Amerika dan UK dan menjadi contoh transdisiplinary riset lainnya. Unhas akan mensupport kerjasama penelitian internasional ini, apalagi Pemkot Makassar telah membantu menyiapkan wilayah intervensi, ” jelasnya.(***)